Wednesday, February 22, 2012

Hafalan Shalat Delisa

Filem ni memang mampu membuatkan air mata aku melimpah2 dari setengah cerita sehingga akhir, touching sangat. keterujaan nak tengok filem ni masa Astro ada masukkan filem ni dalam siaran Astro First, masa dekat wayang tak pulak perasaan pasal cerita ni. apa2 pun aku suka dengan nama "Delisa" tu, unik dan berada dalam kelompok yang agak urban jugaklah kalau nak dibandingkan dengan nama watak kakak2nya. dan baru aku tau yang filem ni diadaptasi dari novel jugak, haruslah mencari/menambah koleksi novel ni pulak.

Bagus menonton filem ni bersama dengan anak2, banyak pengajaran yang baik/elok darinya. mengisahkan seorang kanak2 yang melalui kehidupan alam kanak2 seperti orang lain tapi masih mendekatkan diri, mempelajari, mendalami ajaran menunaikan solat dengan sempurna. tapi jangan di tengok dari unsur grafik masa kejadian tsunami tu, biasalah ni bukan filem Hollywood ya.
HAFALAN SHALAT DELISA

Delisa (Chantiq Schagerl) gadis kecil kebanyakan yang periang, tinggal di Lhok Nga desa kecil di pantai Aceh, mempunyai hidup yang indah. Sebagai anak bungsu dari keluarga Abi Usman (Reza Rahadian), Ayahnya bertugas di sebuah kapal tanker perusahaan minyak Internasional. Delisa sangat dekat dengan ibunya yang dia panggil Ummi (Nirina Zubir), serta ketiga kakaknya yaitu Fatimah (Ghina Salsabila), dan si kembar Aisyah (Reska Tania Apriadi) dan Zahra (Riska Tania Apriadi)


26 Desember 2004, Delisa bersama Ummi sedang bersiap menuju ujian praktek shalat ketika tiba-tiba terjadi gempa. Gempa yang cukup membuat ibu dan kakak-kakak Delisa ketakutan. Tiba-tiba tsunami menghantam, menggulung desa kecil mereka, menggulung sekolah mereka, dan menggulung tubuh kecil Delisa serta ratusan ribu lainnya di Aceh serta berbagai pelosok pantai di Asia Tenggara

Delisa berhasil diselamatkan Prajurit Smith, setelah berhari-hari pingsan di cadas bukit. Sayangnya luka parah membuat kaki kanan Delisa harus diamputasi. Penderitaan Delisa menarik iba banyak orang. Prajurit Smith sempat ingin mengadopsi Delisa bila dia sebatang kara, tapi Abi Usman berhasil menemukan Delisa. Delisa bahagia berkumpul lagi dengan ayahnya, walaupun sedih mendengar kabar ketiga kakaknya telah pergi ke surga, dan Ummi belum ketahuan ada di mana

Delisa bangkit, di tengah rasa sedih akibat kehilangan, di tengah rasa putus asa yang mendera Abi Usman dan juga orang-orang Aceh lainnya, Delisa telah menjadi malaikat kecil yang membagikan tawa di setiap kehadirannya. Walaupun terasa berat, Delisa telah mengajarkan bagaimana kesedihan bisa menjadi kekuatan untuk tetap bertahan. Walau air mata rasanya tak ingin berhenti mengalir, tapi Delisa mencoba memahami apa itu ikhlas, mengerjakan sesuatu tanpa mengharap balasan.

"Delisa cinta Ummi karena Allah"




Walaupun kita tidak ada (kekurangan) kita mesti tetap terus berusaha. Jangan menyerah.- Ustaz Rahman

2 comments:

Cho Zila said...

tengok intro best tapi tak melanggan astro first...

Ann Ishak said...

download pun dah ada sekrang ni